Ini Cara Hindari Potensi Kerugian Ratusan Juta Per Siklus Tanam Akibat Serangan Ganoderma di Kebun Kelapa Sawit
Banyak yang tidak sadar dan bahkan tidak mengetahui bahwa selama ini kebunnya sudah mengalami kerugian secara ekonomi yang besar karena jumlah populasi tanaman kelapa sawitnya berkurang—sebab mati akibat penyakit busuk pangkal batang (BPB) karena serangan Ganoderma boninense—padahal jika dikalkulasi nilai rupiahnya sangat besar.
Usaha Jitu Undang Cacing Tanah dengan Janjang Kosong Kelapa Sawit
Produksi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) atau sering disebut Janjang Kosong (Jangkos) dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) kurang lebih 23% dari volume Tandan Buah Segar (TBS) yang diolah. Maka apabila satu estate luasnya 10.000 ha dengan PKS 60 ton TBS per jam, maka setiap hari akan dihasilkan jangkos minimal 200 ton atau dalam satu generasi 20 tahun akan menghasilkan jangkos minimal 1 juta ton jangkos.
Sukses Mengendalikan Ganoderma Saat Replanting
Saat ini industri perkebunan kelapa sawit terbukti menjadi salah satu industri yang tahan terhadap merebaknya pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia. Hal ini tentu banyak memberikan dampak yang baik bagi negara sebagai devisa dan juga pelaku industri kelapa sawit, serta masyarakat yang bekerja disektor ini, dimana sektor lain banyak yang gulung tikar dan merumahkan karyawannya, namun tidak demikian dengan industri kelapa sawit yang cenderung stabil dan justru mengalami kenaikan pendapatan.
Kompos TKKS sebagai pupuk minimalis bagi kelapa sawit saat era krisis (karena pandemi)
TULISAN TERAKHIR DARI DUA BAGIAN
Apa yang Terjadi Ketika Kompos Diaplikasikan di Lahan Perkebunan
Ketika kompos matang diaplikasi di lapangan maka yang terjadi adalah perbaikan sifat fisik, sifat kimia dan lingkungan biologis dalam tanah.
Terhadap sifat fisik tanah kompos memberikan manfaat antara lain mampu memperbaiki struktur tanah seperti tertuang pada gambar berikut ini :
Sumber: Darmono (2012)
Kompos TKKS sebagai pupuk minimalis bagi kelapa sawit saat era krisis (karena pandemi)
TULISAN PERTAMA DARI DUA BAGIAN
Dewasa ini hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia merasakan dampak dari krisis perekonomian global disebabkan oleh belum kunjung meredanya pandemi Covid-19 yang memukul semua sektor. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar USA, naiknya harga daging di pasaran, sempat turunnya harga CPO (Crude Palm Oil) sampai mencapai USD 500 per barrel; padahal idealnya standard harga CPO adalah USD 700 per barrel, dan lain-lain membuat kalangan dunia usaha kalang kabut.
Kondisi demikian selalu menjadi bahan perbincangan seluruh kalangan masyarakat dan menjadi bahan perdebatan antar kalangan penggiat ekonomi. Kita memang boleh mendiskusikan masalah tersebut, namun kita tidak boleh pesimis atau putus harapan dalam menghadapi persoalan ekonomi ini, karena kita yakin pasti ada solusi untuk mengatasinya selama kita ada dalam kebersamaan dan sinergitas.
TERBARU: LUMBRICO®, PUPUK ORGANO HAYATI PELENGKAP PUPUK KIMIA
Penggunaan produk berbasis kimia yang terus menerus tanpa diimbangi dengan pemberian bahan organik yang cukup pada tanaman, menyebabkan tanah keras dan masam serta kandungan bahan organik tanah akan terus menurun, kondisi ini mengakibatkan jumlah dan keragaman mikroba didalam tanah akan berkurang tajam dan akibatnya efisiensi serapan hara oleh tanaman semakin rendah. Ini juga berarti penggunaan pupuk anorganik akan semakin tinggi walaupun hanya untuk mencapai tingkat produksi yang sama dari sebelumnya. Kondisi ini yang jarang disadari oleh pelaku usaha pertanian dan perkebunan.
- Brosur LUMBRICO® (1953 Downloads)
Q4 2020: TERIMA KASIH, ATAS KEPERCAYAAN MITRA-MITRA BERHARGA KAMI
Perekonomian nasional boleh jadi saat ini sedang dalam ujian mengingat belum selesainya dunia menghadapi krisis kesehatan ditengah merebaknya pandemi Covid-19. Namun, akhir-akhir ini, dunia agroindustri dalam negeri, khususnya perkelapasawitan mendapatkan angin segar dengan menguatnya harga kontrak pengiriman crude palm oil (CPO) ke beberapa negara pengguna, seiring berangsurnya pulih kembali geliat perekonomian disejumlah kawasan dan negara.
MENGAPA BIOFUNGISIDA NOGAN® MENJADI PILIHAN UTAMA PLANTER ?
Biofungisida merek NOGAN® yang diproduksi oleh PT Mitra Sukses Agrindo yang sejak diperkenalkan ke dunia perkelapasawitan Indonesia pada tahun 2010, hingga saat ini masih mendapat tempat dan menjadi pilihan utama bagi planter dalam upaya pengendalian penyakit busuk pangkat batang (BPB) kelapa sawit yang disebabkan oleh Ganoderma boninense.