Ganoderma Mengancam Sawit Sumsel !
MATI 10 POKOK/HA SETARA KERUGIAN 20 MILYAR PER TAHUN PER ESTATE (@ 10.000 HA)
Ganoderma benar-benar menjadi monster yang mengerikan karena mengancam investasi perkebunan sawit di Indonesia termasuk wilayah Sumatera Selatan. Jamur pathogen yang lebih dikenal dengan Ganoderma boninenseini mempunyai daya rusak yang luar biasa apabila sudah menginfeksibatang sawit dimana pangkal batang akan busuk dan tumbang, oleh karena itu penyakit yang ditimbulkan akibat jamur ini sering disebutdengan istilah busuk pangkal batang atau Basal Stem Rot (BSR) dan apabila terjadi di batang atas disebut Uper Stem Rot (USR), keduanya terjadi disebabkan karena translokasi air dan hara terputus akibat rusaknya lignin pada batang sawit.
Strategi Melawan Serangan Masif Ganoderma di Perkebunan Sawit
LAUNCHING BIOFUNGISIDA NOGAN DI MEDAN
Dunia persawitan di Indonesia sedang dihantui oleh monster yang mengancam investasi bernama jamur patogen Ganoderma. Jamur ini menyebabkan penyakit busuk pangkal batang atau dikenal dengan istilah Basal Stem Rot (BSR). Biofungisida Nogan dapat menjadi alternatif pengendalian ganoderma.
Ganoderma telah menyerang tanaman generasi ke-1 (pertama) yang terjadi di beberapa daerah mulai dari Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Jambi, Lampung, dan Kalimantan. Ancaman Ganoderma ini sangatlah serius, menurut Ganoderma Center (2011) bahwa Ganoderma mampu menghancurkan populasi sawit sampai sekitar 60%. Serangannya tidak hanya menyerang sawit tua generasi 3-4, bahkan tanaman muda generasi ke- 1 sudah diserang.
Serangan Ganoderma Pada Sawit Jangan Dianggap Remeh
Penyakit busuk pangkal batang dan busuk batang atas saat ini merupakan penyakit yang paling merugikan di perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Di daerah-daerah dengan penanaman ulang 3-4 kali seperti di Sumatra Utara, kematian tanaman bisa mencapai 60%. Penyebabnya adalah jamur patogen yang disebut Ganoderma. Jika tidak ada tindakan yang nyata, diduga dalam waktu 20 tahun lagi, kejayaan Sumatera Utara sebagai produsen utama minyak sawit akan hancur.
Perkembangan penyakit sampai dengan taraf seperti yang terjadi di Sumatera Utara disebabkan oleh sikap "kurang perhatian" dari para pekebun terhadap perkembangan demi perkembangan, dari semula hanya sedikit menjadi sangat besar kejadiannya. Bukan semata-mata karena belum adanya cara pengendalian penyakit yang mudah dan murah.
Pelindung Total Tanaman Kelapa Sawit Dari Ganoderma
Penggunaan Biofungisida NOGAN meningkatkan jumlah populasi Trichoderma dalam tanah sebagai musuh alami dari Ganoderma. Kandungan bahan aktif di dalam NOGAN memperkuat daya tahan pohon sawit yang belum terserang Ganoderma. Bagi pekebun, aplikasi produk NOGAN lebih mudah karena sesuai dengan budaya kerja yang selama ini berjalan di kebun. Dalam lima tahun mendatang, serangan Ganoderma diperkirakan para ahli akan menjadi momok menakutkan bagi kalangan pekebun sawit. Penurunan unsur organik di dalam tanah merupakan salah satu pemicu rentannya tanaman sawit terserang Ganoderma. Saat ini, beberapa daerah sentra sawit sudah merasakan efek negatif jamur merah atau dikenal Ganoderma boninenseyang menekan produktivitas tanaman sawitnya.
Pentingnya Perbaikan Kesehatan Tanah
Untuk Pengendalian Busuk Pangkal Batang (BSR) Pada Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit (Bagian 2 - Habis)
Perlakuan Perbaikan Media Tanah Untuk Mengendalikan Ganoderma dalam Pembibitan Kelapa Sawit
Ganoderma mungkin saja bukan patogen yang sangat agresif. Umumnya orang yakin bahwa tumpukan kayu yang membusuk dimana koloni Ganoderma tumbuh berkembang merupakan sumber inokulum yang menyebabkan terinfeksinya akar dan penurunan daya tahan kelapa sawit. Hal ini menunjukkan mungkin saja jamur ini adalah pathogen yang lemah untuk kelapa sawit yang sehat.
Pentingnya Perbaikan Kesehatan Tanah
Untuk Pengendalian Busuk Pangkal Batang (BSR) Pada Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit
Pendahuluan
Penyakit busuk Pangkal batang (BSR) pada kelapa sawit, yang disebabkan oleh jamur Ganoderma, diakui sebagai penyakit yang sangat serius selama bertahun-tahun dan menyebabkan kerugian ekonomi yang amat parah selama 10-20 tahun terakhir. Kerugian ini cenderung akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengendalian yang dapat dilakukan dewasa ini hanyalah sebatas menyingkirkan sisa batang-batang dan tunggul kelapa sawit yang busuk guna menghilangkan sumber inokulum Ganoderma di lapangan terutama untuk penanaman kelapa sawit berikutnya. Penyakit ini diduga menyebar melalui perakaran yang terinfeksi ke perakaran yang lain dimana miselia jamur Ganoderma berkembang. Walaupun sekarang ini tehnik replanting dengan cara clean clearing dianggap paling praktis dalam mengendalikan penyakit BSR dibanding teknik lainnya namun insiden penyakit ini masih tetap tinggi.
Nogan Menjawab Tantangan
Selama penyelenggaraan simposium yang diadakan di IPB International Convention Center pada 2-3 November lalu, PT Mitra Sukses Agrindo (PT MSA) berpartisipasi penuh dalam mengikuti simposium maupun eksebisi yang bertempat di sekitar venue simposium.
PT MSA secara sungguh-sungguh menyerap permasalahan yang timbul dari kekhawatiran para stakeholder yang terlibat dalam industri perkebunan kelapa sawit dan menjadi bagian dari solusi yang mereka hadapi dalam mengatasi ancaman Ganoderma.
Dua Sisi Ganoderma
Simposium Nasional ini adalah acara pertama di Indonesia yang membahas Ganoderma dari dua perspektif yakni sebagai organisme pengganggu tanaman perkebunan dan kehutanan khususnya kelapa sawit, dan di lain pihak pemanfaatannya sebagai salah satu bahan baku obat tradisional (baca: jamu). Acara ini diselenggarakan pada 2-3 November 2011 di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.