Pengendalian Ganoderma Harus Paralel dengan Penyehatan Lahan
Oleh: Heri DB, Presiden Direktur PT MSA. Dimuat di Harian Medan Bisnis Terbit 5 Desember 2014 - http://mdn.biz.id/n/133683/
Kesadaran yang rendah dari pekebun baik korporasi maupun individu tentang kesehatan lahan adalah pangkal persoalan utama penyebab maraknya jamur patogen Ganoderma boninense yang mengakibatkan kematian pada tanaman sawit tanpa pandang bulu.
Orientasi pekebun selama ini hanya terpusat bagaimana meningkatkan produksi setinggi-tingginya dengan menggunakan agroinput berbasis kimia yang instan tanpa memperhatikan kelangsungan dan keberadaan keragaman hayati dalam tanah.
Hasil akhir dari akumulasi perlakuan kimia puluhan tahun ini menyebabkan ekosistem tanah rusak, tanah asam dan keras, bahan organik dalam tanah menurun, jumlah dan jenis mikroba menurun tajam, musuh alami jamur patogen musnah. Akibatnya, timbul tekanan penyakit termasuk busuk pangkal batang akibat jamur patogen ganoderma semakin merajalela.
Kesehatan Tanah Dijaga Untuk Pengendalian Ganoderma
Kesehatan lahan merupakan faktor penting untuk melindungi tanaman dari serangan ganoderma. Biofungisida Nogan mempunyai peranan mengembalikan kesehatan tanah dan memperkuat daya tanah dan tanaman.
Wilayah Sumatera terindikasi manjadi daerah rawan serangan ganoderma karena usia perkebunan sawit telah cukup lama. Dalam beberapa kasus, sudah ditemukan ganoderma yang menyerang tanaman umur 8 tahun atau berada di usia produktif. Sekarang, serangan ganoderma pun telah merambah wilayah di Sumatera bagian utara seperti di Bangka, Palembang, bahkan hingga ke Kalimantan Selatan.
Menjaga Kesehatan Tanah dengan Penggunaan Agroinput Berbasis Bio Organik
Cover Story Majalah Sawit Indonesia Edisi 32, 15 Juni – 15 Juli 2014
Semakin rendahnya kesehatan tanah menjadi penyebab utama mudahnya tanaman terserang penyakit. Pemakaian pupuk kimia yang bersifat jangka panjang dan dalam jumlah berlebihan terus menerus berdampak negatif kepada tanah dan tanaman. Kalangan pelaku sawit mulai menggunakan pupuk organik sebagai substitusi sebagian pupuk kimia dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kandungan hara di dalam tanah.
Majalah SAWIT INDONESIA berkesempatan mewawancarai Heri DB, Presiden Direktur PT Mitra Sukses Agrindo, perusahaan pupuk dan pestisida yang berbasis kepada bio organik. Sudah ada empat produk yang dipasarkan perusahaan antara lain : PUKON, NOGAN, VERMIBIO dan EbDEC. Seluruh produk ini telah melewati riset dan ujicoba secara intensif oleh tenaga ahli yang terkait guna memberikan solusi tepat menghadapi masalah di perkebunan seperti serangan ganoderma, rendahnya kesehatan tanah, dan kurangnya nutrisi tanaman. Berikut ini petikan wawancara dengan kami yang berlangsung di kantornya, pada awal Juni:
Biofungisida Nogan Menghentikan Serangan Ganoderma
Dan Meningkatkan Daya Tahan tanaman dari serangan berbagai penyakit akibat jamur patogen.
Cover Story Majalah Sawit Indonesia Edisi 32, 15 Juni – 15 Juli 2014
Perlindungan tanaman dari Ganoderma boninense sp. sudah menjadi kewajiban dari perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menghindari kerugian lebih besar akibat berkurangnya populasi tanaman secara signifikan akibat serangan Ganoderma. Biofungisida NOGAN menawarkan proteksi secara total terhadap tanaman dari serangan Ganoderma karena mengandung bahan aktif Trichoderma pilihan yang diformulasi dengan bahan-bahan yang mengandung asam amino, antibiotika, hormon, induser kitin dan foodbase kuatitas tinggi sehingga tidak hanya mampu mematikan Ganoderma tetapi juga mempercepat recovery tanaman dan meningkatkan daya tahan tanaman dari serangan berbagai macam penyakit.
Pukon V Mix 600 Solusi Pemupukan Berkelanjutan
Cover Story Majalah Sawit Indonesia Edisi 32, 15 Juni – 15 Juli 2014
Tak hanya menyuburkan tanah, PUKON V Mix 600 berguna menyehatkan tanah. Solusi menerapkan budidaya perkebunan yang berkelanjutan.
Tanah yang subur belum tentu memiliki kesehatan yang prima. Kesehatan tanah berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem tanah itu sendiri yang nantinya mempengaruhi unsur hara bagi perkembangan tanaman.
Indikator kesehatan tanah mampu dilihat dari kemajemukan mikroba dan keseragaman hayati yang ada di dalam tanah itu sendiri. Sedangkan faktor yang mampu membuat tanah itu sakit kerapkali disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia yang berlangsung sangat masif dan terjadi dalam jangka waktu yang lama tanpa ada upayameningkatkankeragaman hayati.
Vermibio Penuhi Unsur Hara dan Ketahanan Tanaman
Cover Story Majalah Sawit Indonesia Edisi 32, 15 Juni – 15 Juli 2014
Bahan organik C-terlarut di dalam Vermibio membuat pupuk organik ini lebih unggul dari produk sejenis. Diformulasi dengan bahan-bahan yang mengandung asam-asam amino dan antibiotika yang akan meningkatkan pemberian nutrisi tanaman sekaligus ketahanan terhadap penyakit
Kesadaran pemakaian pupuk organik semakin tinggi di kalangan pelaku sektor pertanian dan perkebunan. Degradasi unsur hara di sebagian besar lahan pertanian dan pekebunan menjadi faktor utama pemakaian pupuk organik. Heri DB, Presiden Direktur PT Mitra Sukses Agrindo, mengatakan kesehatan tanah di Indonesia semakin menurun akibat pengaruhaplikasi produk kimia yang berlebihan, terus menerus dan dalam jangka waktu sekian lama.
EB.DEC Pengompos Janjang Kosong Cepat dan Hemat Biaya
Cover Story Majalah Sawit Indonesia Edisi 32, 15 Juni – 15 Juli 2014
PT Mitra Sukses Agrindo menawarkan produk decomposer berbasis jamur termofilik khusus untuk janjang kosong (jangkos). Kegiatan pengomposan jankos cukup dilakukan maksimal tujuh minggu saja tanpa perlu diaduk sehingga menghemat biaya pengomposan.
Di perkebunan sawit, kompos berbasis limbah sawit dari jangkos mulai dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi hara, penambah humus, dan penambah bahan organik tanah. Potensi limbah jangkos sangatlah besar menjadi bahan baku pupuk kompos. Berdasarkan pengalaman Heri DB, Presiden Direktur PT Mitra Sukses Agrindo, pabrik kelapa sawit yang berkapasitas 30 ton TBS per jam akan menghasilkan jangkos mencapai 120 ton per hari.
Ganoderma Mengancam Sawit Sumsel !
MATI 10 POKOK/HA SETARA KERUGIAN 20 MILYAR PER TAHUN PER ESTATE (@ 10.000 HA)
Ganoderma benar-benar menjadi monster yang mengerikan karena mengancam investasi perkebunan sawit di Indonesia termasuk wilayah Sumatera Selatan. Jamur pathogen yang lebih dikenal dengan Ganoderma boninenseini mempunyai daya rusak yang luar biasa apabila sudah menginfeksibatang sawit dimana pangkal batang akan busuk dan tumbang, oleh karena itu penyakit yang ditimbulkan akibat jamur ini sering disebutdengan istilah busuk pangkal batang atau Basal Stem Rot (BSR) dan apabila terjadi di batang atas disebut Uper Stem Rot (USR), keduanya terjadi disebabkan karena translokasi air dan hara terputus akibat rusaknya lignin pada batang sawit.