Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 645
Thursday, 06 January 2011 03:46

Prospek Pupuk Organik dan Peran Bahan Organik Bagi Kesuburan Tanah

BERITA PUKON DI AWAL TAHUN 2011

Kebijakan penghapusan subsidi pupuk telah mengakibatkan terjadinya kelangkaan pupuk-pupuk an-organik produksi pabrik di lapangan.  Hal ini mengharuskan pemerintah melakukan kebijakan melalui pintu terbuka dengan cara menumbuhkembangkan mekanisme pasar bagi pengadaan dan penyaluran pupuk.  Kebijakan ini menyebabkan pupuk-pupuk anorganik merk baru beredar di pasaran, baik produk import maupun produk dalam negeri yang mutu dan efektifitasnya banyak yang belum diketahui.

Di lain pihak, penggunaan pupuk organik semakin disarankan untuk digunakan mengingat keadaan lahan tanah pertanian/perkebunan di Indonesia umumnya telah mengalami degradasi yang luar biasa kritis yang diindikasikan salah satunya oleh kandungan bahan organik yang semakin menurun.

Namun sayang citra pupuk organik di kalangan masyarakat petani kurang kondusif dimana pupuk organik menurut petani sangat bersifat voluminous dengan dosis per ha nya sangat besar dan konsistensi mutunya kurang terjamin.

Sebenarnya petani sangat mendambakan pupuk organik yang terjamin baik dari segi kualitas, kontinyuitas maupun kuantitasnya.  Apalagi bila pupuk organik tersebut dapat diaplikasi secara mudah dan cepat tanpa merubah budaya petani di kebun.

PT Mitra Sukses Agrindo (PT MSA) selaku produsen pupuk organo hayati Pukon menyadari hal tersebut. Oleh karenanya R&D dan Formula Engineering menjadi sangat penting untuk memproduksi pupuk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan petani tersebut di atas.

Pukon adalah pupuk organo hayati yang merupakan kombinasi dari pupuk organik yang berasal dari bahan organik pilihan yang terbarukan dengan mikroba bermanfaat yang di dalamnya mengandung bioaktifator inti yang mampu mengakselerasi peningkatan kapasitas tanah untuk menyediakan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman secara lengkap dan seimbang.  Pupuk ini berbentuk serbuk sehingga aplikasinya sangat mudah dan cepat tanpa merubah budaya petani di lapangan dengan dosis hanya 60% dari dosis pupuk kimia yang selama ini dipakai petani.  Di samping itu pupuk Pukon sangat ekonomis dan dapat menurunkan biaya tenaga kerja saat melakukan pemupukan, cukup satu kali aplikasi untuk satu rotasi pemupukan karena hanya satu jenis pupuk saja namun memiliki kandungan unsur hara sudah lengkap.

Untuk lebih menyegarkan ingatan kita tentang peran bahan organik bagi tanah maka tulisan kali ini akan mengupas secara singkat tentang bahan organik Pukon dalam perbaikan sifat fisik,kimia dan biologi tanah.

Bahan organik Pukon selain berpengaruh terhadap pasokan hara tanah juga sangat berpengaruh terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Syarat tanah sebagai media tumbuh dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik. Keadaan fisik tanah yang baik apabila dapat menjamin pertumbuhan akar tanaman dan mampu sebagai tempat aerasi dan lengas tanah, yang semuanya berkaitan dengan peran bahan organik.

Bahan organik Pukon berperan terhadap Sifat Fisik Tanah meliputi : Struktur, Konsistensi, Porositas, Daya Mengikat Air, dan Ketahanan Terhadap Erosi.

Terhadap Struktur Tanah :

Bahan organik Pukon adalah Bahan Pembentuk Agregat Tanah, dimana ia mampu merekatkan partikel-partikel tanah menjadi agregat tanah.

Tekstur  Tanah Lempung :

  • Bahan organik Pukon dapat merubah tanah lempung yang berat yang berstruktur gumpal kasar dan kuat menjadi struktur yang lebih halus tidak kasar, dengan derajat struktur sedang hingga kuat, sehingga lebih mudah untuk diolah.
  • Komponen organik seperti Asam Humat dan Asam Fulvat berperan dalam proses sementasi pertikel lempung  menjadi komplek lempung-logam-humus (Stevenson, 1982).

Untuk Tanah Pasiran :

  • Bahan organik dapat merubah struktur tanah pasiran dari berbutir tunggal menjadi bentuk gumpal, sehingga meningkatkan derajat struktur dan ukuran agregat atau meningkatkan kelas struktur dari halus menjadi sedang atau kasar (Scholes et al., 1994).
  • Bahan organik (BO) dapat mengubah tanah yang semula tidak berstruktur (pejal) menjadi berstruktur lebih baik atau remah, dengan derajat struktur yang sedang hingga kuat.

Terhadap sifat Porositas Tanah.

Penambahan BO akan meningkatkan kemampuan menahan air sehingga kemampuan menyediakan air tanah untuk pertumbuhan tanaman meningkat.

Penambahan bahan organik di tanah pasiran akan meningkatkan kadar air, akibat dari meningkatnya pori yang berukuran menengah (meso) dan menurunnya pori makro, sehingga daya menahan air meningkat, dan berdampak pada peningkatan ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman (Scholes et al., 1994).

Pada tanah berlempung dengan penambahan bahan organik akan meningkatkan infiltrasi tanah akibat dari meningkatnya pori meso tanah dan menurunnya pori mikro.

Peran bahan organik yang lain, yang mempunyai arti praktis penting terutama pada lahan kering berlereng, adalah dampaknya terhadap penurunan laju erosi tanah. Hal ini dapat terjadi karena akibat dari perbaikan struktur tanah yaitu dengan semakin mantapnya agregat tanah, sehingga menyebabkan ketahanan tanah terhadap pukulan air hujan meningkat. Di samping itu, dengan meningkatnya kapasitas infiltrasi air akan berdampak pada aliran permukaan dapat diperkecil, sehingga erosi dapat berkurang (Stevenson, 1982).

Terhadap Sifat Kimia Tanah

Pengaruh BO terhadap kesuburan kimia tanah adalah terhadap Kapasitas Tukar Kation, Kapasitas Tukar Anion, pH Tanah, Daya Sangga Tanah dan Keharaan Tanah.

Penambahan BO akan meningkatkan muatan negatif sehingga akan meningkatkan secara nyata kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar 20 – 70 % KTK pada umumnya bersumber pada koloid humus (contoh: Molisol), sehingga terdapat korelasi antara BO dengan KTK tanah (Stevenson, 1982). Kapasitas tukar kation (KTK) menunjukkan kemampuan tanah untuk menahan kation-kation dan mempertukarkan kation-kation tersebut termasuk kation hara tanaman.

Humus dalam tanah sebagai hasil proses dekomposisi bahan organik merupakan sumber muatan negatif tanah, sehingga humus dianggap mempunyai susunan koloid seperti lempung, namun humus tidak semantap koloid lempung, humus bersifat dinamis, mudah dihancurkan dan dibentuk.

Sumber utama muatan negatif humus sebagian besar berasal dari gugus karboksil (- COOH) dan fenolik (-OH)nya (Brady, 1990).

BO dalam tanah juga berpotensi dapat berperan untuk menurunkan kandungan pestisida secara nonbiologis, yaitu dengan cara mengadsorbsi pestisida dalam tanah.

Terhadap Sifat Biologi Tanah

Bahan organik merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik.

Beberapa mikroorganisme yang berperan dalam dekomposisi bahan organik adalah fungi, bakteri dan aktinomisetes. Di samping mikroorganisme tanah, fauna tanah juga berperan dalam dekomposi bahan organik antara lain yang tergolong dalam protozoa, nematoda, Collembola, dan cacing tanah. Fauna tanah ini berperan dalam proses humifikasi dan mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan ikut bertanggung jawab terhadap pemeliharaan struktur tanah (Tian, G. 1997). Mikro flora dan fauna tanah ini saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan bahan organik, karena bahan organik menyediakan energi untuk tumbuh dan bahan organik memberikan karbon sebagai sumber energi.

Pengaruh positip yang lain dari penambahan bahan organik adalah pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman. Terdapat senyawa yang mempunyai pengaruh terhadap aktivitas biologis yang ditemukan di dalam tanah adalah senyawa perangsang tumbuh (auxin), dan vitamin (Stevenson, 1982).

Senyawa-senyawa ini di dalam tanah berasal dari eksudat tanaman, pupuk kandang, kompos, sisa tanaman dan juga berasal dari hasil aktivitas mikrobia dalam tanah. Di samping itu, diindikasikan asam organik dengan berat molekul rendah, terutama bikarbonat (seperti suksinat, ciannamat, fumarat) hasil dekomposisi bahan organik, dalam konsentrasi rendah dapat mempunyai sifat seperti senyawa perangsang tumbuh, sehingga berpengaruh positip terhadap pertumbuhan tanaman.

Demikian penjelasan singkat tentang peran dan manfaat bahan organik bagi tanah dan tanaman.

Read 7252 times

Informasi & Pelayanan

  • mitrasuksesagrindo@yahoo.com
  • 0251-834 9528 / 831 2843
  • 0813 737 00279 / 0811 810 699
  • Head Office: Jalan Boulevard Blok TN.2 No.7 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240
  • Factory: Jl. KH Soleh Iskandar No.59 Bogor 16166

Distributor Resmi

Nogan App