Heri menjelaskan, pola pikir petani yang masih menggunakan pupuk asal bio masa tanaman masih bisa di ubah. Revolusi mindset tersebut akan dilakukan dengan cara sosialisasi. Selanjutnya pembuktian realisasi bahwa pupuk organik manfaatnya lebih besar ketimbang konvensional.
”Paling tidak di 2010, Indonesia sudah mesti go organik. Kami minta dukungan semua pihak, terutama distributor di setiap provinsi,” tuturnya. Dia menerangkan,pupuk organik lebih bermanfaat karena hemat dalam penggunaannya.
”Yang pasti penggunaan pertamanya saja yang sedikit banyak. Sesudahnya, akan sangat efisien. Itu karena lahan yang sudah diberi pupuk ini akan selalu subur,” tandasnya.
Pukon, ujar dia, dibuat dari bahan organik pilihan yang didalamnya dilengkapi bio activator. Kandungan ini berguna untuk mengakselerasi mekanisme perbaikan kapasitas tanah dan menyediakan hara lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam fase tumbuh kembang tanaman.
"Bisa untuk semua jenis tanaman. Tetapi untuk Sumsel sasaran kami lebih kepada pengusaha sawit yang mendominasi sektor pertanian", tambah Iwan Setiawan, Direktur CV Setiawan Jaya, distributor Pukon Sumsel. Pihaknya menargetkan market share sekitar 30 persen, dengan stok 2.000 ton per tahun. "Kalau mindset pengusaha atau petani tadi sudah berubah, kami optimistis pupuk organik akan menjadi prioritas", tuntasnya.