“Selama ini, pelaku perkebunan sawit sering mengabaikan kesehatan tanah karena selalu yang difokuskan adalah tanamannya itu sendiri. Padahal tanah sebagai media tanam juga harus diperhatikan,” ujar Heri DB. Presiden Direktur PT Mitra SuksesAgrindo.
Untuk membantu mengembalikan kebugaran tanah , PT Mitra SuksesAgrindo menyarankan penggunaan pupuk organo hayati PUKON. Pupuk ini merupakan kombinasi antara pupuk organik yang diperkaya dengan mikroba dan nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman yang diformulasi khusus untuk tanaman kelapa sawit.
“PUKON ini kita tawarkan sebagai substitusi untuk pupuk kimia supaya kontribusi untuk perbaikan lahan ini ada. Jadi dengan mengkolaborasikan kimia dengan produk kami yang berbasis mikroba ini kita harapkan tingkat kesuburan dan kesehatan lahan ini lebih bagus. Kalau tanah subur dan sehat kan di pakai sampai kapanpun pasti lebih produktif,” jelas Heri.
Bahan organik yang terdapat di dalam PUKON dilengkapi dengan bioaktivator-inti yang berfungsi memperbaiki kapasitas tanah yang mampu secara cepat menyediakan hara lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan dalam semua fase tumbuh-kembang tanaman.
Bahan organik yang digunakan merupakan bahan alami yang berasal salah satunya dari sekresi dan cairan tonik cacing tanahsehingga bersifat terbarukan. Oleh karenanya PUKON akan terus menyediakan bahan baku yang berguna bagi tanaman.
Hadir pula kandungan C-organic tinggi yang dilengkapi asam-asam amino dan asam humat, unsur hara makro dan mikro yang seimbangsebagai bahan pengkaya. Ditambah mikroba yang bermanfaat berupa mikrobapelepas P,K, mikro dan penambat N serta agensia hayati lainnya. Mikroba-mikroba yang digunakan pun tidak berbahaya bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya, sehingga aman diaplikasikan sekaligus tetap menjaga ekosistem di lahan perkebunan.
Aplikasi PUKON dapat dilakukan bagi beragam fase tanaman sawit seperti untuk pembibitan (nursery), untuk pupuk lubang dengan dosis 1 kilogram perpokok yang ditaburkan pada lubang tanam, 1,5 kg/pk/th untuk TBM 1, 2 kg/pk/th untuk TBM 2, dan 2,5 kg/pk/th untuk TBM 3. Untuk TM 1-5 tahun diberi dosis 3 kg/pk/th, untuk TM6-10 dosis 3,5 kg/pk/th dan untuk TM>10 dosis 4 kg/pk/th. Dengan dosis PUKON tersebut, penambahan pupuk kimia dapat direduksi sampai 60-70% dari standard yang direkomendasikan.
“Untuk tanah yang berpasir penggunaan PUKON akan lebih bagus karena memperlihatkan hasil yang signifikan. Sedangkan kalau tanahnya subur perbaikannya tidak terlihat signifikan kecuali dianalisis tanahnya, hasilnya pasti akan berbeda,” jelas Heri DB
Pupuk yang dikemas dalam laminated paper craft bag berkemasan 25 kilogram ini pun mampu digunakan untuk pupuk kacangan (LCC) dengan dosis 50 kilogram perhektar yang diaplikasikan satu bulan setelah tanam.
“Melalui penggunaan pupuk organo hayati ini kami mencoba memberikan masukan kepada perusahaan perkebunan agar menempatkan visi perbaikan kesehatan dan kesuburan tanah untuk memastikan media tanam ini bisa digunakan berpuluh tahun ke depan. Karena memperbaikinya bukan hal yang instan makanya harus dimulai dari sekarang,” kata Heri DB menutup pembicaraan. ANGGAR SEPTIADI