Hal menarik yang terjadi selama acara dialog baik antara petani dengan Menteri Pertanian maupun dengan praktisi peneliti adalah adanya gap (jarak pemisah) kebijakan dan peraturan pemerintah serta inovasi yang dihasilkan oleh para peneliti seperti teknologi aplikatif baru dalam kultur teknis maupun oleh pemulia tanaman yang menghasilkan varietas baru yang tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh petani dan pekebun. Petani yang hadir berasal dari wilayah lingkar kampus, petani binaan IPB di Bogor, petani dari Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, dan Pekalongan.
Terungkap dalam dialog interaktif itu, bahwa banyak petani yang merasa belum merasakan manfaat hasil-hasil penelitan dari perguruan tinggi. Adapula yang berpendapat bahwa penelitian yang dihasilkan tidak terdesiminasikan dengan cukup efektif dan/atau kurang memperhatikan aspek budaya petani-pekebun di lingkungan nyata pertanian-perkebunan, sehingga inovasi yang dihasilkan tidak sepenuhnya dapat diadopsi oleh mereka.
PT Mitra Sukses Agrindo (PT MSA) sebagai produsen Pupuk Organo Hayati Pukon, sangat berkepentingan dan selalu mengutamakan riset dan pengembangan sarana produksi pertanian ramah lingkungan, menanggapi serius masukan dan keluhan dari peserta dialog interaktif ini. “Dalam membuat suatu produk, kami tidak hanya memperhatikan aspek-aspek keterujian dan keterandalan produk yang berkualitas prima, namun juga budaya petani-pekebun setempat dalam memenuhi keinginan utama petani terhadap pupuk organik sangat kami kedepankan” tutur Presiden Direktur PT MSA, Ir. Heri DB, MM. kepada salah satu pengunjung pameran dan gelar teknologi.
Ditambahkan pula, penerimaan oleh petani-pekebun dan pengusaha pertanian dan perkebunan terhadap Pukon V dan kesuksesan produk ini dipasaran adalah karena tidak merubah budaya dalam bercocok tanam, bahkan memberikan kemudahan dalam aplikasinya, “Pukon V berbentuk powder yang aplikasinya cukup ditabur sama sekali tidak merubah budaya petani dalam memupuk, dosisnya yang relatif sedikit sangat efisien. Jadi aspek aplikasi yang mudah dan cepat adalah nilai kompetitif kami.
Selama ini PT MSA dalam setiap upaya pengembangan produknya, selain ditangani oleh staf internal riset dan pengembangan, juga senantiasa melibatkan dan terbuka dengan institusi penelitian dan perguruan tinggi yang aktif menghasilkan ide dan gagasan baru. Kerja sama yang telah dilaksanakan antara lain Pengujian Efektifitas Pukon yang ditangani oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, pengembangan produksi beras organik, serta kebun percobaan dan demplot PT MSA yang ditanami dengan varietas hasil pemulia IPB seperti Pepaya IPB-9 (di Kebun Percobaan Situ Burung) dan Cabai IPB-CH3 (di Demplot kerja sama dengan IPB di Sukamantri), serta tidak tertutup kemungkinan upaya merintis kerja sama dengan institusi lain.
Dalam acara tersebut pula, PT MSA menampilkan tanaman Pakcoy yang ditanam di kebun Agro Promo IPB dengan berbagai perlakuan pemupukan Pukon. Hasil yang terlihat adalah Pukon kembali terbukti mampu menjawab harapan terhadap hasil produk pertanian yang berkualitas dan sehat karena organik.
“Kami (Pukon) selalu siap menjadi early adopter inovasi disamping terus berusaha memperkaya riset kami dalam upaya memenuhi keinginan konsumen, serta jembatan antara institusi penelitian dan perguruan tinggi dan petani-pekebun melalui produk unggul yang kami hasilkan. Namun nilai unggul kami tidak hanya terletak pada produk, tetapi juga pelayanan yang prima” tutup Heri. [sbi]
(Baca Juga Bagian 1 : Pukon: Prima dalam Produk, Inovatif dalam Pengembangan)
