Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 645

Tuesday, 20 April 2010 13:11

Layanan Konsumen

Sunday, 18 April 2010 15:33

Kendali Mutu

Thursday, 12 October 2006 00:25

Newsflash 4

Sinar Tani: HET Pupuk Naik 35%
Thursday, 12 October 2006 00:17

Newsflash 5

HarianMedanBisnis19Januari2015Tulisan dimuat di Harian Medan Bisnis Edisi Senin, 19 Januari 2015 - http://mdn.biz.id/n/141678/

Oleh : Ir. Syarif Bastaman, M.Sc.

“Sudah ada sekitar 100 ribu hektare tanaman kelapa sawit khususnya generasi keempat yang terkena Ganoderma. Dan sekitar 50% tanaman kelapa sawit sudah dipastikan mati!”

Itulah penjelasan yang disampaikan Sekretaris PTPN IV Abdul Gani yang juga Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumut ketika menyampaikan makalahnya pada pertemuan seminar Ganoderma, yang digelar tahun lalu di Medan.

Masalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) atau Ganoderma pada tanaman kelapa sawit bukanlah hal yang baru. Penyakit yang mematikan ini sudah cukup lama berkembang di Indonesia. Bahkan, menjadi isu nasional karena di Indonesia sekitar 20 juta petani hidup dari hasil perkebunan ini. Apalagi, menjadi komoditas ekspor yang utama. Begitupun, belum banyak yang bisa dilakukan sebagai upaya penyelamatan tanaman kelapa sawit dari serangan Ganoderma.

Tuesday, 20 January 2015 08:20

Pilih Produk Trichoderma Yang Berkualitas

HarianMedanBisnis19Januari2015Tulisan dimuat di Harian Medan Bisnis Edisi Senin, 19 Januari 2015 - http://mdn.biz.id/n/141676/ 

Oleh : Dr. Ir.Darmono Taniwiryono, M.Sc.

“Pada dasarnya alam telah menyediakan apapun yang kita perlukan, termasuk untuk pengendalian serangan Ganoderma boninense pada perkebunan kelapa sawit. Ganoderma ini memiliki musuh alami dari golongan jamur juga, di antaranya yaitu Trichoderma,” ucap Direktur Ganoderma Center, Darmono Taniwiryono kepada MedanBisnis, saat berkunjung ke Medan belum lama ini. 

Menurutnya, dibandingkan dengan Ganoderma, Trichoderma memiliki pertumbuhan yang agresif dan mampu membentuk spora lebih cepat. Di alam sebenarnya Trichoderma sudah ada, namun belum tentu memiliki virulensi yang tinggi terhadap Ganoderma dan jumlahnya tidak mencukupi. Dan, populasi Trichoderma dapat menurun sebagai akibat pemakaian bahan kimia yang berlebihan dan rendahnya kandungan bahan organik di dalam tanah. Karena itu perlu dilakukan manipulasi, salah satunya dengan  mengintroduksikan isolat Trichoderma yang sudah terseleksi memiliki virulensi yang tinggi terhadap Ganoderma. 

Tulisan dimuat di Harian Medan Bisnis Edisi Senin, 19 Januari 2015 - http://mdn.biz.id/n/141677/

Oleh : Ir. Heri DB, MM

Munculnya kehidupan cacing tanah yang sehat dan melimpah di tanah perkebunan bisa menjadi  tanda bekerjanya “pabrik pupuk alami” tersebut. Sayangnya, saat ini sangat jarang ditemui kehidupan cacing di piringan-piringan kebun sawit. 

“Itu karena bertahun-tahun bahkan puluhan tahun kita memasukkan produk-produk kimia baik pupuk maupun pestisida ke dalam tanah tanpa memberi kesempatan yang cukup untuk tumbuh kembangnya cacing tanah,” kata Praktisi Perkebunan Kelapa Sawit dan Direktur Utama PT Mitra Sukses Agrindo Heri DB kepada MedanBisnis.

“Kalau cacing tanah saja mati bagaimana dengan makhluk seperti mikroba yang saat hidupnya pun kita tidak bisa melihatnya, kecuali merasakan akibatnya. Di mana tanah semakin keras, semakin tandus dan semakin banyak penyakit yang sulit dikendalikan seperti Ganoderma pada tanaman sawit,” katanya lagi. 

Informasi & Pelayanan

  • mitrasuksesagrindo@yahoo.com
  • 0251-834 9528 / 831 2843
  • 0813 737 00279 / 0811 810 699
  • Head Office: Jalan Boulevard Blok TN.2 No.7 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240
  • Factory: Jl. KH Soleh Iskandar No.59 Bogor 16166

Distributor Resmi

Nogan App