Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 645

Sunday, 03 January 2010 07:35

Bagaimana nilai kompetitif dari Pukon?

Nilai kompetitif  adalah sebagai berikut :

 

• Lebih ekonomis
• Produksi meningkat
• Tanaman sehat
• Ramah lingkungan
• Kualitas gizi meningkat
• Aplikasi mudah dan cepat

Kami menyarankan pemberian dosis pupuk kimia diberikan 30 - 50 persen

Kapasitas produksi kami adalah 60 ton per hari. Pabrik kami ada di Bogor, Jawa Barat.   Jenis-jenis produk yang dikeluarkan adalah :

1. Pukon V Mix 200 untuk tanaman tanaman pangan dan hortikultura.
2. Pukon V Mix 200 untuk tanaman tembakau.
3. Pukon V Mix 600 untuk tanaman sawit.
4. Pukon V Mix 600 untuk tanaman tahunan, seperti kopi, kakao, teh, karet, dll.
5. Pukon G yang diperuntukkan semua jenis tanaman.

Manfaat Pukon adalah sebagai berikut :

 

• Meningkatkan kesuburan tanah
• Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
• Meningkatkan Kapasitas Jerap Air Tanah (Walter Holding Capacity)
• Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
• Meningkatkan aktifitas mikroba di dalam tanah
• Meningkatkan kualitas hasil panen terutama nilai rasa, nilai gizi  & rendemen disamping  jumlah produksi
• Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
• Menekan pertumbuhan & serangan penyakit tanaman
• Meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah

   Pupuk Pukon bisa dikombinasikan dengan pupuk kimia hanya caranya tidak disarankan dicampur dalam satu aplikasi.  Sebaiknya harus ada jeda waktu 1 -2 minggu setelah aplikasi pukon.

Saturday, 02 January 2010 17:00

Bagaimana Komposisi Pukon?

Produk Pukon mengandung komposisi sebagai berikut :

IZIN DEPTAN : P371 / ORGANIK / DEPTAN-PPI / VII / 2009

Uji efektivitas dilakukan oleh Departemen Agronomi & Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB

 

Pupuk Organo Hayati Pukon V Mix 200 Nutrisi Tanaman Pangan & Hortikultura mengandung:

  • C-Organik        : min 12 %
  • CN Ratio          : 4 – 6
  • pH                  : 6 – 8
  • N-Total           : min 2,5 %
  • P2O5              : min 1,2 %
  • K2O                : min 4,0 %
  • CaO                : min 1,2 %
  • MgO               : min 1,0 %
  • Unsur Mikro      : Fe, Mn, Zn, Cu, B, Co, dan Mo
  • Bioactivator
  • Mikroba bermanfaat
  • Slow Release Agent
 
Pupuk Organo Hayati Pukon V Mix 200 Nutrisi Tembakau mengandung:
  • C-Organik              : min 20 %
  • CN Ratio                : 4 - 6
  • pH                        : 6 - 8
  • N-Total                 : min 2,8 %
  • P2O5                    : min 1,2 %
  • K2O                      : min 2,5 %
  • CaO                      : min 1,5 %
  • Mg                        : min 0,5 %
  • Unsur Mikro            : Fe, Mn, Zn, Cu, B, Co, dan Mo
  • Tanpa Kandungan Chlor
  • Bioactivator
  • Mikroba bermanfaat

 

Pupuk Organo Hayati Pukon V Mix 600 Nutrisi Kelapa Sawit mengandung:

  • C-Organik        : min 12 %
  • CN Ratio          : 4 – 6
  • pH                  : 6 – 8
  • N-Total           : min 2,5 %
  • P2O5              : min 1,2 %
  • K2O                : min 4,0 %
  • CaO                : min 1,2 %
  • MgO                : min 1,0 %
  • Unsur Mikro       : Fe, Mn, Zn, Cu, B, Co, dan Mo
  • Bioactivator
  • Mikroba bermanfaat
  • Slow Release Agent

 

Pupuk Organo Hayati Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan mengandung:

  • C-Organik        : min 12 %
  • CN Ratio          : 4 – 6
  • pH                  : 6 – 8
  • N-Total           : min 2,5 %
  • P2O5              : min 1,2 %
  • K2O                : min 4,0 %
  • CaO                : min 1,2 %
  • MgO                : min 1,0 %
  • Unsur Mikro       : Fe, Mn, Zn, Cu, B, Co, dan Mo
  • Bioactivator
  • Mikroba bermanfaat
  • Slow Release Agent

Untuk menjawab itu kami sajikan tabel berikut ini :
PARADIGMA PEMUPUKAN

Pupuk Konvesional


Pupuk Organo Hayati Pukon

Penyediaan hara tanaman sebagian besar hanya diharapkan dari kandungan dalam pupuk saja

 

Penyerapan hara tanaman tidak hanya dari yang tersedia  dalam pupuk tetapi juga diperoleh dari mekanisme tanah setelah bercampur dengan pupuk organik Pukon

Satu jenis pupuk hanya membawa satu atau beberapa unsur hara saja

 

Satu jenis pupuk membawa hampir semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman

Sebagian besar unsur mikro hanya diharapkan dari tanah

 

Unsur mikro tidak hanya diperoleh dari tanah tetapi juga terdapat di dalam pupuk

Kelengkapan dan keseimbangan unsur hara diatur dari luarsesuai simtom tanaman

 

Kelengkapan dan keseimbangan hara secara alami diatur oleh mekanisme tanah yang dipupuk dengan pupuk Pukon

Pemberian terus menerus pupuk konvensional membuat ekosistem terputus dan dapat meningkatkan tekanan hama dan penyakit karena predator alami di ekosistem mati

 

Penggunaan intensif pupuk Pukon meningkatkan kehidupan ekosistem tanah yang akan memperbaiki ekosistem tanah, menekan perkembangan hama penyakit secara alami

Pemberian pupuk konvensional yang berlebihan juga terus menurunkan efisiensi penyerapan hara oleh tanaman

 

Penggunaan pupuk Pukon akan meningkatkan efisiensi penyerapan hara tanaman

   Pupuk Organik adalah  pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang telah mengalami dekomposisi dan digunakan untuk memasok hara tanaman.

   Sedangkan yang dimaksud dengan Pupuk Hayati/Mikroba adalah  Bahan yang mengandung sel hidup atau dalam keadaan latent dari suatu strain penambat nitrogen, pelarut fosfat dan kalium, agensia hayati,  jasad renik selulolitik dan mikroba perangsang pertumbuhan tanaman. Jadi Pupuk Organo Hayati Pukon adalah merupakan kombinasi antara pupuk Organik yang diperkaya dengan mikroba  dan nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman dimana bahan organik yang terdapat didalamnya dilengkapi dengan  bioaktivator -inti yang  berfungsi memperbaiki kapasitas tanah yang mampu secara cepat  menyediakan hara  lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan tanaman.

Adapun merk dagang ”Pukon” merupakan singkatan dari “Pupuk Komposisi Nutrisi” dan sudah terdaftar di Departemen Pertanian dengan izin sebagai berikut :

  • Pukon V Izin No :

        P371/ORGANIK/DEPTAN-PPI/VII/2009

  • Pukon G Izin No :
        P400/ORGANIK/DEPTAN-PPI/IX/2009

Ada beberapa alasan penting untuk menjawab pertanyaan tersebut, yaitu :

  • Kebutuhan pupuk nasional terus meningkat sedangkan kapasitas produksi pupuk nasional terbatas
  • Terjadi kompetisi penggunaan pupuk akan selalu terjadi antar sektor pertanian dan perkebunan
  • Biaya pupuk  untuk beberapa komoditi merupakan komponen terbesar dalam perawatan tanaman
  • Harga pupuk  masih cukup tinggi walaupun harga  beberapa komoditi menurun tajam
  • Terjadinya penurunan kualitas dan kapasitas  tanah secara terus menerus akibat pemakaian pupuk  konvensional yang berlebihan dan mengabaikan sistem tanah bekerja secara alami
  • Terjadi inefisiensi luar biasa dalam penyerapan hara oleh tanaman yang bersumber dari pupuk konvensional
  • Tuntutan masyarakat dunia terhadap produk pertanian Ramah lingkungan  (organik)
Kita set back ke belakang ke masa Revolusi Hijau:
 
diagram
 
 

PRODUKSI VS KEBUTUHAN

PUPUK NASIONAL 2009-2010

(Ditjen Tanaman Pangan & Perkebunan 2008, diolah)  

1.  PRODUKSI UREA                              :    7.213.000 TON

     KEBUTUHAN :

     - PERTANIAN                                   :  11.316.000 TON

     - PERKEBUNAN                                 :    4.737.000 TON

     T O T A L                                        :  16.053.000 TON

     DEFISIT                                           :     8.840.000 TON ( 55% )

 

2.  PRODUKSI NON UREA                        :    7.011.000 TON

     KEBUTUHAN :

     - PERTANIAN                                    :  13.894.000 TON

     - PERKEBUNAN                                  :    7.417.000 TON

     T O T A L                                         :  21.311.000 TON

     DEFISIT                                            :  14.300.000 TON ( 67% )

INFO : TAHUN  2009 PEMERINTAH RI IMPOR UREA 2.500.000 TON (KOMPAS, FEBRUARI 2009)
 

Degradasi lahan pertanian di Indonesia disajikan sebagai berikut  :

Degradasai Lahan Indonesia

Kadar bahan organik Tanah terus menurun

  • 73% C-Organik RENDAH (<2%)
  • 23% C-Organik SEDANG (2-3%)
  • 4% C-Organik TINGGI (> 3%)

Efek kesehatan tanah menurun (Fisik, Kimia & Biologi)

  • Daya Sangga menurun
  • Efisiensi Penyerapan Pupuk menurun
  • Jumlah & Aktivitas mikroba tanah menurun

Data Lahan Terdegradasi

  • BPS        : 38,6 juta ha
  • Deptan    : 18,0 juta ha
  • Dephut    : 13,2 juta ha
 
Sumber: Balai penelitian tanah, Bogor 2008
 

Hasil Analisis C-Organik Tanah

Lokasi Demplot Komersil PT Mitra Sukses Agrindo

NO

LOKASI

C-ORGANIK (%)

1

Tanah Situ Gede – Bogor (JAGUNG)

1,19

2

Tanah Situ Burung – Bogor (KEDELAI)

1,28

3

Tanah Cimanggu – Bogor (CABE)

1,00

4

Tanah Mangli – Jember (EDAMAME)

0,76

5

Tanah Mitra Tani 27 – Jember (EDAMAME)

0,65

6

Tanah Bantar Sengon – Jember  (KARET)

0,95

7

Tanah Widodaren – Jember (KOPI-KAKAO)

2,30

8

Tanah Dieng – Wonosobo (KENTANG)

4,02

9

Tanah Sribawono – Lampung (JAGUNG)

0,94

10

Tanah Pasuruan – Jatim (PADI)

0,85

11

Tanah Gambut – Kalsel (SAWIT)

2,03

12

Tanah Bayung Lincir – Sumsel (SAWIT)

0,74

13

Tanah Palembang – Sumsel (SAWIT)

0,74

14

Tanah Namang – Bangka (SAWIT)

0,88

15

Tanah Tanah Merah – Bangka (SAWIT)

0,14

16

Tanah Karawang – Jabar (PADI)

1,20

17

Tanah Cinta Manis – Sumsel (KARET)

1,27

18

Tanah ex Tambang – Pekan Baru (SENGON)

0,42

 
 
Contoh Gambar Kebun Sawit yang sudah rusak disajikan sebagai berikut  : (Sumber : Darmono, 2009)
 
sawit
 
 

Tahun 2010 Indonesia sudah mencanangkan program Go Organic 2010 dimana secara bertahap subsidi untuk pupuk kimia akan dikurangi dan diganti dengan pupk organik sehingga pada tahun 2014 semua pertanian sudah menggunakan pupuk organic 100 persen.

Sebagai tambahan, perlu kami sampaikan apa yang terjadi pada saat kita memakai pupuk kimia pada lahan kita.

Pemupukan Anorganik Efisiensinya Rendah seperti ditunjukkan pada Gambar berikut ini :
 

Apa Yang Terjadi Dengan Pupuk Nitrogen ?

1

 

Sumber : PT Pupuk Kujang, 2009

 

 

Apa Yang Terjadi Dengan Pupuk Fosfat ?

2

 

Sumber : PT Pupuk Kujang, 2009

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut  akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut :

Tanaman membutuhkan 16 jenis unsur hara yaitu :

 

Picture1

SETIAP TANAMAN PERLU UNSUR HARA YG LENGKAP DAN SESUAI KEBUTUHAN

 

Penyediaan Pupuk Perkebunan sering tidak bisa tepat waktu sehingga dalam aplikasi pupuk masalah keseimbangan unsur hara sering terabaikan.

Gambar Keseimbangan unsur hara adalah sebagai berikut :

 

Picture2

 

Untuk itu ke depan perlu Pupuk Organik Pilihan yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

 

PUPUK ORGANIK PILIHAN

 

 

Pemupukan denagn menggunakan Pupuk Organik PILIHAN menjadi bagian dari solusi perbaikan tanah sebagai aset terpenting perkebunan.

 

PUPUK MASA DEPAN

 

Kriteria pemilihan Pupuk Masa Depan:

 

 

INDIKATOR KESUBURAN TANAH

 

 

Kehidupan CACING TANAH sebagai indikator kesuburan tanah sudah hampir tidak ditemukan di perkebunan kelapa sawit.

 

 



Informasi & Pelayanan

  • mitrasuksesagrindo@yahoo.com
  • 0251-834 9528 / 831 2843
  • 0813 737 00279 / 0811 810 699
  • Head Office: Jalan Boulevard Blok TN.2 No.7 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240
  • Factory: Jl. KH Soleh Iskandar No.59 Bogor 16166

Distributor Resmi

Nogan App