
Penelitian & Pengembangan (9)
Riset dan Pengembangan
Kegiatan riset dan pengembangan produk merupakan salah satu prioritas kami untuk menghadirkan teknologi terkini formulasi pupuk organik, pestisida, dan sarana pertanian ramah lingkungan lainnya melalui komitmen penelitian dan pengembangan baik di kebun-kebun percobaan di berbagai karakteristik lokasi dengan beragam komoditi, serta di laboratorium melalui penelitian dengan pendekatan holistik tidak hanya terhadap tanaman dan pupuk/pestisida/produk, tetapi juga terhadap tanah secara lengkap dan akurat oleh staf ahli di bidang nya.
Tim riset dan pengembangan kami terdiri dari berbagai disiplin ilmu antara lain ilmu tanah, ilmu kimia, mikrobiologi, agronomi, sosial ekonomi, teknik, dan lain-lain dengan kompetensi terpercaya.
Departemen Riset dan Pengembangan kami juga menjalin hubungan baik dengan beragam lembaga lain yang terkait seperti balai-balai penelitian milik pemerintah, Institut Pertanian Bogor, Ganoderma Center, Seameo Biotrop untuk analisa, dan lembaga lainnya.
ALUR KERJA
Sebelum produk kami edarkan secara luas, kami telah memenuhi semua tahapan terstandar yang telah ditentukan melalui prosedur operasional produksi.
Kami telah melakukan demplot komersil di lebih dari 20 kota/daerah di 6 propinsi untuk menunjukkan efektifitas produk kami pada sentra-sentra produksi. Sebelumnya telah pula di uji pada kebun-kebun percobaan dengan beragam karakter lokasi dan pada berbagai komoditi serta pada lingkungan terbatas di rumah kaca (green house) dalam rangka memastikan efektifitas dan pengujian dosis yang tepat secara teknis dan ekonomis.
Seluruh proses ini di awali dari riset yang panjang oleh staf ahli kami di laboratorium milik sendiri dan melibatkan para pakar serta laboratorium dan lembaga independen dalam pengujiannya.
Semua pupuk dan pestisida kami telah melalui uji mutu dan uji efektifitas/efikasi sehingga memenuhi syarat teknis yang diatur pemerintah (Kementan).
VIDEO LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PT MSA
Kopi (TM)
Demplot komersil tanaman Kopi juga dilakukan di PT Ledokombo, Jember, Jawa Timur. Hasil pengamatan dengan parameter yang telah ditentukan disajikan pada halaman berikutnya.
Demplot komersil Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan pada tanaman Kopi (TM) di PT Ledokombo, Jember, Jatim
Keterangan:
Pupuk kontrol adalah pupuk yang biasa digunakan oleh PT Ledokombo
Sumber: Manajemen Kebun Widodaren PT Ledokombo, Jember-Jatim, 2009 (Diolah)
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan dapat menjadi alternatif pengganti pupuk anorganik, ini terlihat dari persen rendemen produk akhir. Nilai jual produk organik juga lebih tinggi dibanding produk non-organik.
Karet (TBM)
Demplot komersil tanaman Karet dilakukan di sentra produksi yaitu di PT Ledokombo, Jember, Jawa Timur. Hasil pengamatan dengan parameter yang telah ditentukan disajikan berikut ini.

Sumber: Manajemen Kebun Widodaren PT Ledokombo, Jember-Jatim, 2009 (Diolah)
Dari grafik di atas, dapat dikatakan bahwa penggunaan Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan mampu menaikkan lilit batang karet (TBM) dengan rincian sebagai berikut:
- Pengamatan ke-1 naik : 14 %
- Pengamatan ke-2 naik : 14 %
- Pengamatan ke-3 naik : 17 %

Demplot komersil Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan di PT Ledokombo, Jember, Jatim
Sumber: Manajemen Kebun Widodaren PT Ledokombo, Jember-Jatim, 2009 (Diolah)
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan mampu menaikkan tinggi tanaman karet di kebun entres dengan rincian sebagai berikut:
- Pengamatan ke-1 naik : 8 %
- Pengamatan ke-2 naik : 11 %
- Pengamatan ke-3 naik : 13 %


Sumber: Manajemen Kebun Widodaren PT Ledokombo, Jember-Jatim, 2009 (Diolah)
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan mampu menaikkan tinggi tanaman karet (umur 2 bulan) dengan rincian sebagai berikut:
- Pengamatan ke-1 naik : 24 %
- Pengamatan ke-2 naik : 77 %
- Pengamatan ke-3 naik : 67 %
Demplot komersil Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan di Pembibitan Karet di PT Ledokombo, Jember, Jatim
Keterangan:
- Pupuk kontrol adalah pupuk yang biasa digunakan oleh PT Ledokombo
- Pengamatan pertama pada bulan April tidak dilakukan
Sumber: Manajemen Kebun Widodaren PT Ledokombo, Jember-Jatim, 2009 (Diolah)
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan mampu menaikkan etape tanaman karet dengan rincian sebagai berikut:
- Pengamatan ke-2 naik : 156%
- Pengamatan ke-3 naik : 20%
Kakao (TBM)
Sumber: Manajemen Kebun Widodaren PT Ledokombo, Jember-Jatim, 2009 (Diolah)
Dari grafik di atas, diketahui bahwa penggunaan Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan mampu menaikkan panjang lilit batang kakao (TBM) dengan rincian pada :
- Pengamatan ke-1 naik : 2 %
- Pengamatan ke-2 naik : 2 %
- Pengamatan ke-3 naik : 7 %

Demplot komersil Pukon V Mix 600 Nutrisi Tanaman Tahunan pada tanaman Kakao di PT Ledokombo, Jember, Jatim
Tembakau
Demplot komersil tanaman Tembakau terdiri dari varietas Kasturi dan Gober Kemloko Rajangan, dilakukan di sentra-sentra produksi antara lain Jember (Jatim), serta Temanggung dan Wonosobo (Jateng). Pupuk Organo Hayati PUKON yang digunakan adalah Pukon V Mix 200 Tembakau (non-chlor). Hasil pengamatan disajikan berikut ini.

Sumber:Kelompok Petani Tembakau, Wonosobo - Jateng, 2009 (Diolah)
Pengaruh Pukon Terhadap Kandungan Chlor (%) Pada Tembakau Rajangan
Sumber: Laboratorium Litbang PTPN X, Jember, Jawa Timur (Diolah)
Pengaruh Pukon Terhadap Kandungan Gula (%) Pada Tembakau Rajangan
Sumber: Laboratorium Litbang PTPN X, Jember, Jawa Timur (Diolah)
Pengaruh Pukon Terhadap Kandungan Nikotin (%) Pada Tembakau Rajangan
Sumber: Laboratorium Litbang PTPN X, Jember, Jawa Timur (Diolah)
Dari grafik-grafik di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Penggunaan Pukon V Mix 200 Nutrisi Tembakau terbukti mampu menurunkan kandungan CHLOR sebesar 63% dibandingkan pupuk kimia pada tembakau rajangan
- Penggunaan Pukon V Mix 200 Nutrisi Tembakau terbukti mampu menaikkan kandungan GULA sebesar 30% dibandingkan pupuk kimia pada tembakau rajangan
- Penggunaan Pukon V Mix 200 Nutrisi Tembakau terbukti mampu menurunkan kadar NIKOTIN sebesar 5% dibandingkan pupuk kimia pada tembakau rajangan
Kentang
Demplot komersil Kentang dilakukan di sentra-sentra produksi yakni Bromo Tengger (Pasuruan, Jatim), Dieng, Wonosobo, dan Banjarnegara (Jateng) pada Kentang Var. Atlantik dan Granola. Pupuk Organo Hayati PUKON yang digunakan adalah Pukon V Mix 200. Hasil pengamatan disajikan berikut ini.
Sumber:Kelompok Petani Kentang, Dieng Wonosobo - Jateng, 2009 (Diolah)
Demplot komersil Pukon V Mix 200 pada Kentang Var. Atlantik, Banjarnegara, Jateng
Kelapa Sawit
Percobaan Pupuk Organo Hayati Pukon V Mix 600 Nutrisi Khusus Kelapa Sawit dilaksanakan di PT Perkebunan Mitra Ogan, Sumatera Selatan. Hasil pengamatan disajikan berikut ini.

Sumber:Kebun Paninjauan PT Perkebunan Mitra Ogan, Baturaja, Sumsel, 2009 (Diolah)

Sumber:Kebun Paninjauan PT Perkebunan Mitra Ogan, Baturaja, Sumsel, 2009 (Diolah)
Demplot komersil Pukon V Mix 600 Sawit di Koperasi Bersama Makmur, PT Hindoli, Sumsel
Kedelai Jepang
PENGARUH PERLAKUAN PUKON DAN KONTROL TERHADAP BAHAN BAKU EKSPOR (BBE) EDAMAME (Kg) |
|
PENGARUH PERLAKUAN PUKON DAN KONTROL TERHADAP BERAT RERATA POLONG EDAMAME (Gram) |
Pukon menaikkan BBE Edamame 9 % Sumber:R & D PT Mitra Tani 27, Jember, Jawa Timur, 2009 (Diolah)
|
|
Pukon meningkatkan berat rerata polong Edamame sebesar 12 % Sumber:R & D PT Mitra Tani 27, Jember, Jawa Timur, 2009 (Diolah)
|
PENGARUH PERLAKUAN PUKON DAN KONTROL TERHADAP STANDARD QUALITY (SQ) EDAMAME (Ton) |
|
PENGARUH PERLAKUAN PUKON DAN KONTROL TERHADAP DERAJAT KEMANISAN (Brix) EDAMAME |
![]() Pukon menaikkan kuantitas Edamame yang termasuk SQ sebesar 22,2 % Sumber:R & D PT Mitra Tani 27, Jember, Jawa Timur, 2009 (Diolah)
|
|
![]() Pukon meningkatkan kualitas kemanisan Edamame sebesar 5,4 % Sumber:R & D PT Mitra Tani 27, Jember, Jawa Timur, 2009 (Diolah) |
PERBANDINGAN BIAYA TENAGA KERJA (Rp.) ANTARA PERLAKUAN PUKON DAN KONTROL |
|
|
![]() Pukon menghemat biaya tenaga kerja pemupukan Edamame sebesar 31 %, karena hanya dilakukan 1 kali aplikasi pemupukan. Sumber:R & D PT Mitra Tani 27, Jember, Jawa Timur, 2009 (Diolah) |
|

Info Pukon & Degradasi Lahan
Dewasa ini pada umumnya lahan-lahan pertanian atau perkebunan di Indonesia telah mengalami degradasi yang luar biasa. Data terakhir menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008, lahan terdegradasi mencapai 38,6 Juta Ha. Angka-angka ini cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun.
Salah satu indikator kerusakan lahan tersebut adalah kandungan bahan organik yang relatif rendah. Data hasil penelitian tanah yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah Bogor (2008) 73 % tanah masuk dalam kategori rendah (C organik <2%), sisanya 23% termasuk dalam kategori sedang (C organik 2 – 3%) dan hanya 4% yang memiliki kandungan C organik tinggi (> 3 %).
Terdegradasinya lahan-lahan tersebut menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif terhadap tanah baik dari sifat fisik, kimia, maupun biologisnya sehingga berakibat terhadap antara lain daya sangga tanah menurun, efesiensi penyerapan unsur hara menurun, dan jumlah serta aktifitas mikroba bermanfaat dalam tanah akan menurun tajam.
Khusus untuk perkebunan kelapa sawit, data lapangan yang diperoleh oleh Dept. R&D Mitra Agrindo Group, 2009, rata-rata dari seluruh contoh tanah yang dianalisa dari beberapa daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, kandungan bahan organiknya sangat rendah yaitu < 1% dan hanya beberapa yang mengandung bahan organik sampai 2%. Padahal umur produktif kelapa sawit yang panjang (± 25 tahun) memerlukan daya dukung tanah yang baik untuk tetap berproduksi optimal.
Jadi, sudah saatnya dewasa ini pemeliharaan kesehatan dan kesuburan tanah mendapat perhatian dari praktisi pertanian/perkebunan, ditambah lagi isu tentang penggunaan agroinput ramah lingkungan termasuk pupuk yang juga menjadi perhatian masyarakat Internasional dalam mewujudkan manajemen perkebunan kelapa sawit yang tercermin dalam 8 (delapan) prinsip RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil).
Kedepan, praktisi pertanian/perkebunan sudah selayaknya menggunakan pupuk organik pilihan yang memberikan solusi terhadap perbaikan tanah, mampu menyediakan hara lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan tanaman, mampu meningkatkan kapasitas tanah, dan ramah lingkungan/tidak beracun.
Pupuk Organo Hayati PUKON telah memenuhi semua kriteria pupuk organik pilihan tersebut diatas dan telah diuji efektifitasnya oleh Departemen Agronomi Institut Pertanian Bogor (IPB) serta telah mendapatkan ijin edar dari Departemen Pertanian No. P371/ORGANIK/DEPTAN-PPI/VII/2009 untuk produk PUKON V dan untuk PUKON G dengan No. P400/ORGANIK/DEPTAN-PPI/IX/2009.

Sumber: Departemen Riset & Pengembangan Mitra Agrindo Group, 2009 (Diolah)

Keterangan:
- C-Organik dan N Total, satuan dalam %
- K, satuan dalam me/100 g
- P, Cu, Zn, Mn, dan Fe, satuan dalam ppm
Dari hasil di atas, dapat diuraikan bahwa pemberian Pupuk Organo Hayati PUKON, tidak hanya memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah namun juga meningkatkan unsur hara esensial, baik makro maupun mikro seperti:
- pH tanah terjadi kenaikan sebesar 10%
- Kandungan C-Organik tanah, naik sebesar 6%
- Kadar N Total, naik sebesar 10%
- Kandungan P Tersedia dalam tanah, naik 54%
- Kandungan K dalam tanah, naik 80%
- Kandungan unsur Tembaga (Cu) dalam tanah, naik 186%
- Kandungan unsur Zn dalam tanah, naik 235%
- Kandungan Mn dalam tanah, naik 33%
- Kandungan unsur Fe dalam tanah, naik 38%