Oleh : Sigit Prasetyo

“Berbicara tentang kesehatan lahan, maka kita berbicara tentang keseimbangan alam (ekosistem) dalam aspek fisik, aspek kimia, dan yang terutama aspek biologi. Dan, jika kita bicara tentang replanting, maka itu berarti menanam kembali”.
Itulah pernyataan yang disampaikan praktisi perkebunan sekaligus Direktur Best Planter Indonesia Bogor Sigit Prasetyo memulai obrolannya dengan MedanBisnis, akhir pekan lalu di Medan.

Penanaman kembali, dimaksudkan untuk peremajaan tanaman, mengganti tanaman kelapa sawit tua yang sudah rendah produktivitas-nya dengan tanaman kelapa sawit baru yang potensi produktivitasnya tinggi. Dengan demikian, keberadaan (eksistensi) perusahaan perkebunan kelapa sawit tetap terjaga, dan terjadi perkembangan perusahaan.

“Tetapi, jika kita melakukan replanting di atas lahan eks kebun kelapa sawit, yang sebelumnya telah terserang ganoderma boninense, dan serangan itu tidak dikendalikan dengan baik, replanting yang dilakukan berarti menanam bibit kelapa sawit yang sehat di atas lahan yang tidak sehat. Keseimbangan ekosistem mikroorganismenya tidak dalam posisi yang baik,” jelasnya.